SUMPAH PEMUDA,SUMPAH SAKTI TANAH AIR KITA

Sabtu, 23 Oktober 2010

Peringatan Sumpah Pemuda



Seorang pekerja membersihkan diorama di Museum Sumpah Pemuda, Jakarta Pusat. Peringatan Sumpah Pemuda ke-81 yang diperingati pada tanggal 28 Oktober mendatang menjadi momentum bagi seluruh elemen bangsa untuk mengenang kembali tekad pemuda Indonesia yang mengikrarkan komitmen persatuan dan kesatuan Indonesia.
[JAKARTA] Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. Ungkapan itu tampaknya sudah mulai dilupakan oleh generasi penerus setelah 64 tahun kemerdekaan Indonesia. Kepedulian terhadap sejarah kini menjadi pudar seiring dengan perkembangan zaman.
Begitu juga menjelang peringatan Hari Sumpah Pemuda yang jatuh setiap tanggal 28 Oktober. Peringatan perjuangan para pemuda dari seluruh pelosok Indonesia yang kala itu berjuang merebut kemerdekaan, kini ditandai oleh pudarnya makna perjuangan para pemuda.
Demikian disampaikan oleh Kepala Museum Sumpah Pemuda, Agus Nugroho, kepada SP, di Jakarta. Menurutnya, kunjungan para pelajar dan mahasiwa yang merupakan refleksi generasi elite angkatan 28 (generasi pelopor sumpah pemuda) dirasa sangat kurang.
“Kepedulian terhadap Hari Sumpah Pemuda semestinya sudah mulai terlihat, dari antusiasme para pemuda mengetahui sejarah di Museum Sumpah Pemuda. Namun, tampaknya dari tahun ke tahun, antusiasme tersebut memudar dan kunjungan pun mulai sedikit,” katanya.
Kunjungan ke Museum Sumpah Pemuda, kata Agus, lebih banyak dilakukan oleh para pelajar yang mendapat tugas dari sekolah. Hanya sebagian kecil pelajar dan mahasiswa yang datang karena kesadaran pada perjuangan generasi terdahulu.
Agus juga menambahkan, padahal setiap tahunnya Museum Sumpah Pemuda selalu mereformasi diri agar menarik para pengunjung, terutama para pelajar dan mahasiswa. Letak museum yang dekat dengan beberapa kampus dan sekolah, ternyata juga tidak mendongkrak jumlah pengunjung setiap hari.
Pada 2010, Museum Sumpah Pemuda menargetkan jumlah pengunjung mencapai 12.000 orang atau 1.000 orang per bulan, setelah 2009 pengunjung hanya mencapai 10.500 orang. Namun, target tersebut diperkirakan tidak akan tercapai, karena hingga Oktober, jumlah pengunjung masih berkisar 8.000 orang.
“Dengan harga tiket yang sangat murah, yakni 750 rupiah untuk dewasa dan 250 rupiah untuk anak-anak, jumlah kunjungan dirasa masih sedikit. Pada Hari Sumpah Pemuda, kami malah memberlakukan tarif gratis agar pengunjung meningkat,” tambahnya.
Refleksi AK Gani
Sementara itu, menjelang peringatan Hari Sumpah Pemuda, besok Museum Sumpah Pemuda akan melaksanakan upacara yang akan dihadiri oleh Direktur Jenderal Sejarah dan Purbakala, Departemen Ke-budayaan dan Pariwisata, Hari Untoro Drajat. Di samping itu, akan ada pameran tentang salah satu anggota kongres angkatan 28 yang memproklamasikan Sumpah Pemuda.
“Kami akan mengusung tokoh kongres serta anggota Komisi Besar Indonesia Muda (KBIM) Adnan Kapau Gani. Dia adalah seorang pemuda yang berprofesi sebagai dokter kala itu, yang berjuang untuk rakyat miskin,” ujar Durahman, Kepala Preparasi dan Konservasi Museum Sumpah Pemuda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar